iklan

Tentang Harta

Harta tidak akan berguna jika kemudian kita dilupakan oleh anak-anak kita. Bahkan, tambah tidak berguna apabila hartalah yang menjadi perusak anak keturunan kita.

Pada sisi lain, pendidikan terhadap anak-anak kita harus menjadi perhatian uatama. Jangan sampai ketika kita meninggal, anak-anak kita tidak bisa menjadi investasi alam akhirat.

Bukan sekedar bekal alam akhirat yang harus kita persiapkan. Bukan pula harta yang harus kita wariskan kepada anak-anak kita, tetapi yang harus kita persiapkan adalah bagaimana kita mempersiapkan anak-anak kita agar mengenal Allah penciptanya. Karena, jika sudah mengenal Allah SWT, niscaya hal-hal baik yang akan menyelamatkannya di dunia dan akhirat akan dijamin oleh Allah.

Tidak berguna kepandaian jika kemudian kita ditinggalkan sendirian di alam kubur. Sebab apabila seorang anak Adam meninggal maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal: 1. Shadaqah jariyah, 2. Ilmu yang bermanfaat, 3. Anak shaleh yang mendoakannya (HR Muslim). Dan lebih tidak berguna pula jika kemudian kepandaian itu justru digunakan untuk mempersenjatai kelakuan buruk.

Tidakkah kita memikirkan? Dalam setiap hal di dunia, kita sering terlambat menyadari beragam nikmat Allah yang patut disyukuri. Ketika ragam nikmat itu menghilang, barulah kita menyesal. Dan sesal yang paling sesal adalah ketika kita menyesali nikmat umur dan kesempatan berbuat baik, sedangkan diri kita sudah dihadapkan dengan kematian.

Manfaatkanlah waktu sebaik mungkin, untuk beribadah kepada Allah dan berbuat baik kepada makhluk-Nya, mudah-mudahan Allah mempersatukan kita, mempertemukan kita, dalam satu keluarga yang berkumpul di surga-Nya Allah kelak. Aamiinn..

"...hingga saatnya kematian datang, seseorang di antara kamu meminta. Duhai Tuhan kami, tangguhkanlah ajalku walaupun sebentar. Aku akan berbuat baik dan mau bersedekah.' Namun kata Tuhan, 'Terlambat'. Kalau kematian sudah datang, tidak bisa lagi ditunda..." (QS Al-Munaafiquun [63] : 10-11)

Subscribe to receive free email updates: