iklan

Inilah Organisasi yang Pertama Kali Menuntut Kedaulatan Indonesia Kepada Pemerintah Belanda

*Dari Pelantikan Pengurus DPW Sarekat Islam Sulbar

MAMUJU--Ketua Umum Syarikat Islam Hamdan Zoelva melantik pengurus Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Syarikat Islam Sulawesi Barat di Mamuju Selasa 25 Juli 2017.

Dalam sambutannya Hamdan Zoelva mengatakan, organisasi yang pertama kali menuntut kemerdekaan Republik Indonesia kepada pemerintah Hindia Belanda adalah Syarikat Islam melalui Kongres Nasional yang dilaksanakan di alun-alun kota Bandung pada 1916.

Pada saat itu kata Hamdan, Tjokroaminoto mengucapkan pidato yang terkenal dengan pidato "Zelfbestuur", yang menuntut kepada pemerintah Hindia Belanda untuk membentuk pemerintahan sendiri bagi Bangsa Indonesia. Hal itulah yang kemudian melatarbelakangi pemerintah Hindia  Belanda membentuk Volksraad yang merupakan Dewan Perwakilan Rakyat pertama.

Menurut Hamdan Syarikat Islam juga merupakan wadah pengkaderan bagi para tokoh muda yang kelak menjadi pendiri bangsa. Semaun, Alimin, Muso yang berhaluan kiri, Kartosuwiryo yang berhaluan Islam, dan Soekarno yang berhaluan nasionalis.

"Begitu juga tokoh pendiri organisasi kemasyarakat yang berdiri paling awal di Indonesia pernah menjadi anggota Syarikat Islam, misalnya KH. Ahmad Dahlan dan KH. Abdul Wahab Hasbullah," sebutnya.

Syarikat Islam kata Hamdan Zoelva juga merupakan organisasi tertua di negeri ini yang dalam perjalanan sejarahnya telah mengalami berbagai pasang surut dimulai dari Sarekat Dagang Islam,  kemudian Syarikat Islam,  lalu menjadi Partai Syarikat Islam Hindia Timur.  Menjadi Partai Syarikat Islam Indonesia dan kembali lagi menjadi Syarikat Islam.

"Pada Majelis Tahkim atau Kongres ke 40 kita telah berazzam untuk kembali kepada azymuth, kembali kita fokus memperjuangkan Dakwah Ekonomi. Karena untuk mewujudkan kemandirian Ekonomi haruslah diperkuat ekonomi rakyat.  Tidak bisa kita menggantungkan Perekonomian kepada hanya segelintir pengusaha," katanya.

Disebutkan, mukernas I Syarikat Islam pada bulan Mei 2017 lalu telah mengeluarkan rekomendasi antara lain "Menjadikan Desa sebagai Pusat Pertumbuhan".

Itulah sebabnya,  program-program kita di bidang ekonomi ke depan akan segera membentuk koperasi-koperasi di tingkat Cabang dengan nama KOPSI (Koperasi Perdagangan Syarikat Islam).  Di tingkat Wilayah akan dibentuk PUSKOPSI dan di tingkat pusat INKOPSI.

Selain itu,  ditingkat Cabang dan Wilayah akan segera dibentuk Kantor Dagang Syarikat Islam yang berfungsi memberikan bimbingan,  kemitraan dan pelatihan bagi umat untuk menjadi pelaku ekonomi yang handal.

"Di tingkat pusat, sudah berdiri Sekolah Dagang Samanhudi dengan Kepala Sekolahnya,  Sdr Sekjen,  Dr.  Syafinuddin Al Mandari, dan saat ini sedang berlangsung pelatihan untuk Angkatan Pertama. Diharapkan segera diikuti oleh cabang cabang dan wilayah. Kita perlu bermitra dengan pemerintah daerah untuk tujuan ini," lanjut Hamdan Zoelva.

Ikut dilantik mendampingi Anshar Nur Hasanuddin adalah Wakil Bupati Mamuju, Irwan SP. Pababari.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Sulbar, Enny Anggraeni Anwar mengucapkan selamat dan harapan agar Syarikat Islam dapat memberi kontribusi positif dalam pembangunan SDM yang malaqbiq.

"Semangat dan cita luhur Syarikat Islam harus dilanjutkan dalam bentuk partisipasi oembangunan."

"Organisasi ini merupakan pelopor yang lintas etnis dan kelas yang amat kita harapkan dalam perjuangan kebangsaan di masa depan," kata Enny Angraeni Anwar. (rls)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Inilah Organisasi yang Pertama Kali Menuntut Kedaulatan Indonesia Kepada Pemerintah Belanda"